TEORI KONSTRUKTIVISME Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuat...

TEORI KONSTRUKTIVISME



Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.

Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:

1.    Faktor komunikasi yang pro aktif  berasaskan pengalaman yang sudah ada.

2.    Menjadikan komunikasi secara aktif oleh komunikan melalui proses saling memengaruhi antara bentuk komunikasi terdahulu dengan bentuk komunikasi terbaru.

3.    Menyampaikan pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.

4.    Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi komunikasi yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang komunikan menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

5.    Bahan yang disediakan perlu mempunyai kaitan dengan pengalaman komunikan untuk menarik minat komunikan.

 Dari uraian tersebut dapat dikatakan, bahwa makna komunikasi menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, di mana komunikan membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dan dimilikinya (Shymansky,1992).

Dari beberapa analisis di atas sebenarnya dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivisme mampu mendorong kemampuan komunikan untuk berpikir kritis serta terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi bersama komunikator dan komunikan lainnya. Selain itu komunikan mampu terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi.

Contohnya, ketika seorang guru/dosen memberikan suatu konsep atau teori komunikasi yang kemudian dibenturkan dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal tersebut seorang siswa atau mahasiswa dapat belajar dengan mandiri untuk menentukan nilai-nilai dari suatu konsep atau teori yang telah dikemukakan oleh guru/dosen melalui penelitian yang dilakukan.